Wednesday, March 19, 2008

Cerpen: Pedih (chapter 6 - Final)

SEPTEMBER 2007

Gue sudah terbiasa dengan kegelapan. Sambil menunggu ada orang berhati mulia yang mau sumbangin retina ke gue.

Dan gue jadi lebih banyak merenung dan berpikir. Apa sih makna hidup ini? Kenapa ada orang yang pendendam kayak N. Kenapa ada orang yang tega memperkosa sahabat sendiri. Kenapa ada bokap yang tega bunuh bayi anaknya tanpa belas kasihan. Kenapa???

Dan kenapa N bisa acting sebegitu bagus seperti malaikat dari surga, ternyata hatinya busuk, sebusuk bangkai. Kenapa N?? Kenapa lu nggak pernah cerita itu ke gue?

Cuman kesunyian yang tahu jawabannya.


OCTOBER 2007

Gue putusin buat ikut kursus hurut braille, itu kursus buat orang buta. Gue masih pingin menulis, dan gue masih pingin menghibur orang-orang yang punya 2 mata, yang punya teman yang baik.

Gue juga masih pingin kesempatan ketemu N. Entah kenapa gue masih pingin ketemu N. Bukan mau balas dendam, gue cuman pingin ketemu dia.


MARET 2008

Buku yang gue tulis sudah terbit, dengan bahasa biasa tentunya, bukan bahasa braille. Ada seseorang yang tertarik dengan buku itu dan menerjemahkan dari bahasa braille ke bahasa indonesia dan inggris.

Hari ini gue dipanggil oleh salah satu toko buku terbesar di Indonesia buat kasih autograph ke orang-orang yang beli buku gue. Laris manis bukunya, 3000 copies terjual di hari pertama. Gue gitu lho penulisnya... haha...

Tapi gue reserve 1 buku yang gue tanda-tanganin sendiri secara khusus. Lalu gue kirim ke penjara di pulau Sulawesi.

Tertulis di dalamnya dengan tulisan tangan gue, hasil kerja keras gue salama 1/2 jam karna gue buta.

N....
I don't know whether you have forgiven yourself,
But you must know this,
I have forgiven you.

Love
Johanes Klein Randy

No comments: