Thursday, October 9, 2008

Pikir Dulu Sebelum Mengkritik

Mengkritik adalah salah satu pekerjaan paling gampang di dunia. Mengapa? Karena kata pepatah, tidak ada sesuatupun yang sempurna, jadi gampang sekali menemukan suatu kekurangan dari sebuah benda, tindakan, atau kepribadian.

Menurut penelitian, manusia lebih mudah mengingat kejelekan sesuatu daripada kebaikan sesuatu. Contoh gampangnya, saat teman kerja datang kerja tepat waktu, kita tidak akan mengingat. Tetapi, saat dia datang terlambat, berhari-hari juga kita masih ingat kan?

Saya sudah pergi ke banyak sekali tempat makan enak, tapi saya lebih gampang mengingat tempat makan yang sangat tidak enak. Mengapa? Supaya tidak mengulang kesalahan yang sama dengan datang ke tempat itu lagi.

Menurut saya, pekerjaan auditor adalah pekerjaan yang paling enak di dunia. Kita dibayar untuk mencari kesalahan orang lain. Begitu mengasyikkan bukan? Semakin banyak kesalahan yang kita temukan, semakin sukses kita sebagai auditor.

Tapi tentu saja orang yang sangat suka mengkritik tidak akan disukai orang lain. Bos akan menganggap orang itu sebagai pengancam karir dan akibatnya, dia akan sangat sukar naik pangkat.

Prinsip saya sih gampang saja, kalau tidak ada hal positif yang bisa diucapkan, lebih baik diam saja daripada menyakiti hati orang lain.

Sunday, March 30, 2008

Pingin, Tapi Nggak Despo!

Pernah nggak sih ngalamin situasi kayak gini... kamu pingin banget sesuatu, sampai idam-idamin siang-malam, bangun-tidur... pokoknya pinginnn banget deh. Tapi "sesuatu" yang kamu pinginin nggak bisa kecapai.

Lama-lama kamu capek, whatever lah. Mau dapet ya syukur, nggak ya bodo amat. Eh tahu-tahu, langsung dapet.... Inggrisnya sih "you will get something when you expect it the least" atau kalau diterjemahkan secara bebas "kamu bakal dapet sesuatu ketika (kamu) nggak gitu mengharapkannya".

Contohnya dulu aku pernah lagi pingin banget ngajar.. emang sih ngajar itu selain bayarannya oke (1 jam bisa dapet $30), emang cocok sama personaliti aku yang suka berbagi pengetahuan (ini cara yang halus buat bilang "sok tahu" =P). Jadi pas ada orang nawarin kerjaan ngajar bahasa Indonesia, aku terima langsung dengan senang hati. Berbekal bahasa Indonesia di raport yang gak pernah lebih bagus dari bahasa Inggris, apply aja tuh kerjaan. Udah aku tunggu-tunggu, eh, orangnya gak pernah hubungin lagi. Aku jengkel sih tapi ya gimana lagi. Akhirnya udah semangat ngajarnya mulai gak berkobar-kobar, ada lagi tawaran... Akunya biasa aja. Malah dapet deh dan ngajar 20 jam, dapet 600 dollar total.. lumayan khan?

Makanya aku sekarang gak mau terlalu berharap sama sesuatu walau kepingin banget. Takut gak dapet, terus sakit khan? Jadi biasa aja. Dapet ya syukur, nggak ya masih banyak kok hal lain yang bisa dikerjain tanpa itu. Jadi istilahnya, gak despo gitu.

Aku coba jelasin pakai sesuatu yang sedikit berbau alkitab nih... Pas Yesus hampir wafat di kayu salib, pas Dia berdoa di Taman Getsemani, Dia berkata sama Allah "Ya Allah, kalau Engkau berkenan, jauhkanlah piala ini dari pada-Ku, tapi bukan kehendak-Ku yang terjadi melainkan kehendak-Mu". Jadi Yesus disana menunjukkan sifat kemanusiaannya, yaitu choosing something which is less painful. Tapi Dia sadar, kalau Dia emang sudah ditakdirkan untuk disalib, dan Dia berserah sepenuhnya kepada Allah.

Jadi, saat kita misalnya pingin dapet sesuatu, kita bisa doa "Tuhan, aku pinginnn banget dapetin itu. Tapi kehendak-Mulah yang terjadi. Aku tahu kok, Engkau pasti tahu apa yang terbaik buat aku." - pendekatan ini lebih nggak bikin stress kan?

Sunday, March 23, 2008

Renungan Paskah

This post is available in English as well.

Saya baru kembali dari misa malam Paskah di gereja St Mary, Singapore. Koornya hebat, dan secara keseluruhan, misanya sungguh khidmat dan menyentuh.

Di Paskah tahun ini, saya merenungkan 2 hal:

1. Ngapain sih pergi Misa tiap minggu?

Misa Katolik biasanya selama 1 jam, dan formatnya selalu sama tiap kali. Jadi bisa dibilang, hal yang berbeda dari 1 misa dan misa yang lain yaitu homili (khotbah)nya.

Kadang saya bertanya, ngapain sih tiap minggu datang Misa, kok nggak baca kitab suci aja di rumah, dan (mungkin) dengerin kotbah dari youtube atau sebagainya?

Hmm.. mungkin ini bukan jawaban yang paling tepat, namun saya, setelah merefleksikan, menemukan suatu jawaban yang cukup masuk akal.

Alkisah, ada seorang tuan tanah yang kaya raya, dan dia punya 2 orang anak. Nggak seperti anak orang kaya lainnya, kedua anak itu harus bekerja di ladang jagung punya orang tuanya. Tetangganya bertanya ke tuan tanah itu, "Kenapa sih kamu begitu kejam dan pelit sampai mempekerjakan anakmu sendiri di ladang jagung itu? Kamu kan sebenarnya nggak gitu butuh jagungnya khan?"

Tuan tanah itu menjawab "Saya nggak butuh jagung-jagung saya tumbuh. Saya butuh anak-anak saya tumbuh."

Tuan tanah itu mau melatih anak-anaknya pentingnya kerja keras, tanggung jawab, dan lain-lain.

Misa pun demikian. Tuhan mau mendidik kita buat memprioritaskan Dia di kehidupan kita sehari-hari. Pada hari Minggu pagi, kita punya banyak hal untuk dikerjakan. Kita bisa bermalas-malasan menonton TV. Kita bisa menyelesaikan pekerjaan kita yang belum selesai. Namun Dia minta kita untuk setia kepada hal yang terpenting, yaitu bersekutu dengan Tuhan, pencipta kita.

2. Pembaptisan

Saya nggak dilahirkan di keluarga Katolik, jadi saya mendapat pendidikan Katolik dari sekolah. Saya dibaptis pada umur 13 tahun atas pilihan saya sendiri.

Di misa yang baru saya hadiri tadi, saya melihat beberapa orang tua yang begitu bahagia melihat anaknya akhirnya menerima juru selamat, Tuhan Yesus, dengan memutuskan untuk dibaptis.

Saya menunggu hari ketika orang tua saya dibaptis di gereja Katolik. Dan saya akan menunggu saat saya mengucapkan selamat kepada kedua orang tua saya.. "Mama, Papa, selamat yah atas baptisannya. Tuhan Yesus memberkati." Saya percaya hari itu akan datang.

Selamat Paskah semuanya... Semoga Paskah tahun ini bisa menjadi berkat yang luar biasa buat kalian semua. Tuhan Yesus memberkati!

Friday, March 21, 2008

Refleksi Jumat Agung



Untuk versi bahasa Inggris, klik disini.


Hari ini, umat Kristiani merayakan Jumat Agung, hari dimana Yesus wafat di kayu salib. Setiap kali saya merefleksikan bacaan Alkitab, saya diingatkan bahwa saya sungguh beruntung. Yesus wafat (di kayu salib) untuk menebus dosa-dosa kita supaya kita dapat diselamatkan.


Kadang-kadang, ketika saya melakukan tindakan dosa, saya malu menghadap Tuhan. Saya takut kalau Tuhan akan marah dan Dia tidak mengampuni dosa saya. Bukannya saya setuju bahwa Tuhan tidak masalah dengan dosa. Dia marah sekali dan sungguh kecewa jika kita anak-anak-Nya berbuat dosa sekecil apapun (dosanya). Namun, dia meminta kita untuk mengaku dosa sejujurnya, meneruskan hidup kita dan tidak berbuat dosa lagi. Seberapapun besarnya dosa kita, Dia akan memaafkan kita.


Kalau anda masih belum percaya, anda bisa check ke Lukas 23:41-43. Ketika 2 orang penjahat yang dihukum salib bersebelahan dengan Yesus, salah seorang dari penjahat itu berkata ke temannya "Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."


Saya sebenarnya sudah mendengar ayat itu berkali-kali sebelumnya, tapi saya tidak pernah berhenti untuk mengagumi ayat itu. Jesus tidak pernah berkata "Hmm... bagus deh kamu akhirnya sadar juga. Tapi sayang, dosamu sudah terlalu banyak, Saya tidak bisa membantu kamu." atau "Mungkin kamu akan pergi ke surga, tapi saya tidak yakin." Sebaliknya, Dia menyakinkan penjahat itu bahwa dia akan pergi ke surga bersama Dia.


Peringatan:

Tulisan ini berdasar pemahaman penulis terhadap bacaan Alkitab. Karna penulis tidak punya latar belakang teologi, kalau anda punya pemahaman yang lebih baik terhadap ayat itu, tolong betulkan atau komentari. Terima Kasih banyak.

Thursday, March 20, 2008

Cerpen: Pedih (All Chapters)

CHAPTER 1 – Hidup ini Bukan Hanya Cewek

Namaku Johanes Klein Randy... Biasanya saya pakai nama pena JK Randy.. Ehemm, rejeki kali yah punya nama mirip sama penulis terkenal JK Rowling (btw, nama gue beneran lho dari lahir emang gitu). Entah sugesti atau emang udah jalan hidup, gue emang seorang penulis.

Tapi jangan bayangin gue buat nulis novel best-seller yang laris manis terjual jutaan copies dalam hitungan hari. Gue sih asal bisa nulis di koran atau majalah daerah saja sudah bagus. Susah deh jadi orang yang nggak ambisius. Gue berprinsip kalau sudah rejeki gak akan kemana-mana, iya kan?

Ini malam minggu, dan gue di kamar sajah, males keluar-keluar, habis gak ada cewek sih. Iri juga lihat temen-temen yang udah pada kemana-mana gandeng-gandengan kayak perangko, ada yang udah panggil papie-mamie lagi.. JIJAYY ABIS gak seh? Emang lu yakin 100% apa bakal married? Ntar kalau putus gw sukurin lu (huss...)

Yah beginilah nasib seorang jomblo. Benernya tampang gue gak jelek-jelek amat sih, buktinya rekor nembak cewek gue termasuk oke.. nembak cewek 4 kali seumur hidup, keterima 3. Tujuh puluh lima persen bo! Kalau di ujian, itu udah hampir dapat A kali. Tapi terakhir kali gw nembak 5 tahun yang lalu, dan... ditolak. Semenjak itu gue putusin bahwa cewek itu makhluk yang gak punya otak. Gimana gak jengkel coba, gw kan orangnya decent, gak ngerokok sama sekali, gak suka ngedugem, masa gue kalah sama cowok yang sudah tatonya setengah lusin, ngerokok gak berhenti-berhenti, sampai pakai acara mabuk-mabukan lagi. MAS, Please ya. Kalau gak bisa minum ya mbok gak usah dipaksain, kasihan tuh lambung! Tapi kenapa cewek yang udah gw incer 2 tahun justru falling in love sama cowok gak ada masa depan kayak gitu. Dunia emang udah gila. Kalau begini caranya, dimana keadilan? (ehemm.. gue bakat jadi politisi yah?)

Serius, semenjak saat itu, gue jadi ilfil sama cewek. Eits, bukan berarti gue ganti haluan jadi gay yah, cuman lagi pingin istirahat aja. Tapi kalau dipikir-pikir, orang istirahat kan biasanya berapa bulan gitu, ini gue kok sudah 5 tahun belum nepsong juga kalau lihat cewek. Eh maksud gue, nepsong sih nepsong sekadar nepsong, tapi gak ada yang sampai bikin lutut lemes, keringat dingin, sama jantung berdebar-debar. BeTeWe, bener kan kayak gitu sindrom jatuh cinta? Correct me if I am wrong, soalnya gue udah lama banget nggak jatuh cinta. Kalau jatuh cinta sama diri sendiri sih hampir tiap detik ye. *dasar narsis*

Dan selama ini gue berpacaran sama blog gue, sama movies, sama makanan (pantesan aja berat naik 7 kilo!), sama temen-temen. My life is complete without that special someone. Ibaratnya makanan, gue itu udah 9-course meal, kurang apa coba? Kurang murah kali ya. Dan cewek itu makanan ke-10. Lha wong 9 aja udah kekenyangan, ngapain coba pesen lagi.

Eits, tapi kalau makanan ke-10 nya ice cream yang enak sih sekenyang apapun juga masih sanggup gue ngabisin. Likewise, kalau ceweknya perfect sih siapa yang gak mau? Bahkan mungkin para hombreng turn straight lagi yah kalau ngelihat cewek yang perfect? Sudah pinter, rajin, ramahnya kayak pramugari, lucunya ngalah-ngalahin Tora Sudiro, ortunya bos besar, anak tunggal lagi. Gue gak habis pikir, katanya Tuhan adil, kok ada yah cewek yang kayak gini... Kalau di statistics, namanya outlier nih. Kalau di bisnis, ini namanya ngerusak pasaran.

Oh God, I don't believe love at first sight. Tapi kalau gitu, ini namanya apa?

Dan gue jadi mikir-mikir, 5 tahun ini gue ngapain ya? Atau mungkin tuh cewek limited edition yah, keluarnya 5 tahun sekali? Kan gak seru kalau cewek perfect kayak gitu dimana-mana ada. Atau gue yang rada rabun, gak bisa lihat cewek cantik. Ah whatever, hidup ini bukan hanya cewek.

I thought my life was complete, until I found you... gitu kali yah inggrisnya? Atau jangan-jangan... My life is complete, but shit, I find you and you destroy it!!! Waduh, gak romantis banget sih...


CHAPTER 2 – N, My Queen

Sebut saja nama ceweknya N. Weits, tanya kok bisa? Bisa donk atuh, gue Randy gitu lho. Gue udah lulus ujian menggombal level advanced. I bullshit for a living.

Berbekal bahasa Inggris yang bisa bermacam-macam logat, dari British, American, Singlish (Singapore English), sampai yang Engrrish (Inggrisnya Indo), gue bisa. Mau mandarin? Sekedar Wo Ai Ni dan selevelnya sih mei you wen ti. Mau French? Sekedar bonjour-bonjouran sih bisa. Apalagi bahasa Jawa... biarpun di keluarga gue gak pernah ngomong jowo, kalo sekedar ngomong, kula saged (gue bisa)

Penulis gitu lohh. Dan itu yang mempertemukan gue dengan N, dia baru saja menang kontes kecantikan yang diadain salah satu majalah wanita terkenal. Emang cuman juara harapan 3 sih, tapi buat gue, dia lebih dari juara pertama hihihi. Gimana enggak, wawancara dengan dia lebih panjang dari wawancara buat juara pertama. Gue gitu loh jurnalisnya, jadi terserah gue donk. Don't blame me, blame my heart. I am innocent.

Dan abis wawancara, kita pergi makan bareng. Gue padahal sudah siapin budget 200 ribu buat makan, eh, dianya bilang, ngapain lu buang-buang duit segitu buat makan, lu tahu gak sih berapa banyak orang miskin yang bisa lu kasih makan dengan uang segitu? Jleb jleb jleb. Gue biarpun sering bikin dosa, tapi siapa sih orang yang gak lemes lututnya denger cewek cantik ngomong gitu. Udah cantik mukanya, cantik pula hatinya. Gue akhirnya sumbangin 200 ribu hasil keringat gue buat charity. Dan dia juga sumbang 100 ribu. Kok ada yah orang yang kayak gitu?

Sehabis pulang dari sumbang charity, kita makan di warung pinggir jalan, dan disitulah kita mulai ngobrol-ngobrol. Dia anak tunggal, ortunya bos kosmetik, dan dia disuruh jadi CEO di perusahaan bokapnya. Tapi dia gak mau, lebih suka jadi artist katanya. Modelling, main film, ngemcee, pokoknya yang berbau-bau gitu deh. Makanya kita klop. Gue nulis, dia ngomong. We make a perfect couple.

Dan saat itu juga, gue menyatakan cinta gue. Ibarat pemain bola, gue gak nembak dari jarak 100 meter, gue nembak dari tengah lapangan kayak David Beckham. Ketemuan hari pertama udah nembak, maunya apa sih? Mau diterima donk hihihi. DAN saudara-saudara... Gue diteriiiiiiiiii.....akin : ARE YOU SERIOUS????????? Kenceng banget lagi sampai seisi warung yang isinya mbok-mbok sama mas-mas pada denger, mungkin bahasa inggris pertama yang pernah mereka dengar. Malu gila.

Terus gue bilang: of course!!!!

Terus dia bilang: hmm.. kalau lu serius, gue serius juga.

YA AMPLOPH! Kalau lu suka ama gue ya mbok gak usah pakai teriak-teriaks segala, akhirnya diterima juga hihihihi. Randy gitu lohhh, siapa sih cewek yang begitu BODOH menolak rayuan gue? Ada sih dulu satu biji, gue yakin tuh anak otaknya isinya kaleng cat ama bungkus semen, gak bisa lihat apa cowok keren kayak gini... *narsis gue kumat nih haha..*

Dan seakan dunia jadi kayak beds of roses, tapi bedanya, rosenya gak ada durinya. Presto bo!

Tuhan, kalau ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku.

EHHHH... MIMPI?????

Gue jadi mikir-mikir, tuh cewek kok gampangan banget ya jadian sama gue. Padahal dia kurang apa sih. Udah cantik, pinter, kaya, ramah, baik..... Gue jadi merasa aneh sendiri, kok bisa dia mau sama gue yang.. hemmm... ganteng sih, pinter sih, baik sih.... tapi kok gampang banget?? Gw jadi curiga. Ada udang di balik batu kah?

Ah bodo amat, lagian udangnya juga enak.



CHAPTER 3 Kecemasan itu Mulai Datang

Juli 2004


Ini udah 1 bulan kita pacaran. Jangan pikir kita pacaran gaya anak muda yang CUIHH, sori ya gak bermaksud ngejek, tapi masih minta uang dari ortu aja udah gayanya kayak bos gitu. Gue tahu mobil gue buatan tahun 1998, tapi ini hasil keringat gue sendiri. Rumah gue belum lunas ngangsurnya, tapi ngangsurnya pakai uang sendiri juga. Kalau gue mau, gue bisa makan enak tiap hari, tapi ngapain coba, mending gue sumbangin buat charity.. hihihi, gara-gara efek si N nih gue jadi suka nyumbang.

Dan layaknya pengantin yang baru married, kita ketemuan tiap hari, berjam-jam. Gue ngorbanin waktu tidur gue, gak masalah, demi si dia. Hihihi. Udah ngobrol 3 jam, pulang telpon lagi 2 jam. Pulsa meledak? Oh tentu tidak, kan gue pakai IM3 hihihi (gue bukan promosi lho haha)

Tapi satu hal yang gue gak habis pikir, dia gak mau diantar ke rumahnya, katanya bokapnya sangat konservatif sama anak masalah pacaran. Gue pernah bilang ke dia, ngapain ditutup-tutupin, gue berani kok langsung ketemuan sama keluarganya dia. Gue udah mapan, umur udah cukup dewasa, jadi apanya yang perlu ditutup-tutupin? Tapi dianya cuman tersenyum bilang, "percaya gue deh, (ini) belum waktunya."

Maybe she has a reason. Let be it.

Sampai suatu hari, gue dapat kabar mengejutkan dari dia, kalau bokap-nyokapnya bercerai. Dan dia jadi berubah 180 derajat, jadi pemurung banget.


Desember 2004

N nanya ke gue... "Rand, kenapa sih cowok selalu nyakitin hati cewek?". Gue terhenyak, dalam hati gue mikir, kayaknya cewek deh yang suka nyakitin hati cowok, tapi tentu aja gue gak bilang gitu ke dia.

"Maksud lu apa N?"

N gak menjawab. Lama sekali. Dan dia menangis. Gue jadi serba salah.

Lalu N bilang "Rand, kalau ada orang yang nyakitin gue, apakah lu akan membela gue?"

Gue gak nyampe 2 detik langsung jawab "Ya iyalah, lu kan cewek gue."

N tersenyum tipis, lalu dia bilang "Rand, gue kadang iri sama cewek-cewek lain."

Gue bilang ke dia "Lu iri apanya sih N, lu udah cantik, pinter, baik... apa sih yang kurang dari diri lu?"

N nggak menjawab lama sekali... sampai akhirnya dia bilang "Rand, suatu saat lu pasti akan tahu kenapa gue ngomong gini, bahwa tiap malam gue nangis, kenapa gue kok hidupnya kayak gini."

"Kayak gini gimana?" tanya gw. Dan N bilang kalau dia capai dan mau pulang saja. Gue gak berani ngomong lagi. Dia telpon taxi, seperti biasanya.


Juni 2005


Ini 1 tahun sudah kami jadian. Dan gue sudah pesen 1 meja di restoran Perancis paling romantis sekota. Bonus gue 2 bulan habis deh buat makan malam, tapi nggak papa, apa sih yang nggak buat si N. Nggak kayak biasanya, N nggak complain kenapa makannya mahal-mahal, apa nggak mending sumbangin charity aja. Dia bilang ke gue "kalau gue mati besok, at least gue udah pernah ngerasain makan di restoran Perancis sama orang yang gue cintai."

Setelah minum wine, kita pulang ke rumah gue, karna dia bilang, nyokapnya lagi urusan bisnis di Thailand, jadi dia kesepian di rumah. Gue sih oke aja.

Dia mabuk berat, dan terus terang, gue juga sedikit mabuk, tapi gue musti control minumnya karna gw nyetir. Sesampai di rumah gue, dia langsung tidur. Gue pikir "buset nih anak, kayak di rumah sendiri aja".

Pagi-paginya, pas gue bangun, dia udah nggak ada di rumah gue. Handphonenya mati, telpon rumahnya nggak ada yang jawab. Ada apa dengan N? Gw baru keingat ucapannya dia "Kalau gue mati besok, at least gue udah pernah ngerasain makan di restoran Perancis sama orang yang gue cintai." GOSHHH!!!!! Ya Tuhan, tolong lindungi N. Tolong Tuhan...
Gue pernah ngerasain gimana cemasnya ngejar deadline majalah, tapi sekarang gue baru tahu gimana cemas karena cinta.


CHAPTER 4 Cinta yang Masih Membekas begitu Dalam

JUNI 2006

Ini seharusnya 2 tahun peringatan kita jadian. Tapi gue nggak tahu, N sekarang dimana. Apakah dia baik-baik saja. Gue udah deket sama cewek lain, namanya R. Ceweknya nggak secantik dan sepinter N, tapi baiknya dan ramahnya sama aja. Gue jadi lebih melankolis sekarang. Kalau dulu gue nggak pernah nulis puisi atau cerita cinta, sekarang gue jago. Beberapa majalah berebut cerpen gue, padahal tarif yang gue pasang salah satu yang tertinggi di kota.

Biarpun gue udah berusaha ngelupain si N, tapi tetap saja gue nggak bisa. Kadang kalau si R di luar kota, gue cabut cincin gue, dan gue ganti pakai cincin gue yang dulu gue beli satu pasang buat gw dan si N. Gue yakin N masih hidup, tapi entah kenapa gue ngerasa kalau N hidupnya nggak bahagia sekarang. Gue berharap gue salah sih.

Sampai suatu hari, saat gue berlibur ke Singapura bersama R, GUESS WHAT!!! Gue ketemu "N", gue yakin dia si N, tapi waktu gue coba ngobrol sama dia, dia bilang "N siapa? Nama gue bukan N." I don't know if any 10-year old child will believe that, tapi gue yakin 100% itu N. Suara mirip, muka persis, cara jalan nggak salah lagi. Apa dia marah karna gue udah ada cewek baru? Apa dia merasa dikhianati? Tapi, dia kan yang kabur dari rumah gue dan pergi meninggalkan gue.

Lalu ada seorang bule dateng mendekati N, dan mereka ngomong bahasa Inggris yang lancar sekali.. Hmm, gue mulai ragu, dulu bahasa inggris N nggak bagus, walau nggak jelek juga. Masa dalam beberapa bulan langsung lancar gitu, jadi gue meyakinkan diri gue sendiri, itu bukan N (walau dalam hati gue masih yakin itu N)

Sehabis pulang dari Singapura, gue dan R jadi sering berantem. Kayaknya R rada cemburu ngelihat gue sering melamun sendirian, dan jadi sering salah panggil R, eh gue panggilnya N. Mana ada sih cewek yang suka diperlakuin begitu, tapi gue mau gimana lagi.

Hidup gue jalan begitu lancar, nggak semenarik dulu, tapi peaceful juga. Sampai suatu hari...


SEPTEMBER 2006

Gue baca koran. GOSSSHHH... Si N masuk penjara, dia dituduh membunuh seorang dengan nama bule, seorang direktur di perusahaan MNC asal Belanda. Wah, mungkin si bule yang waktu itu gue lihat kali.. Bodo amat. Tapi kok bisa sih, si N yang gue kenal orangnya baik sebaik malaikat, ramah sepergi pramugari MEMBUNUH? Ngaco kali tuh berita.

Dan gue sempatkan nengok ke penjara, dan bener juga, itu N. Tapi N bilang nggak kenalin gue. Ya ampun, dia amnesia atau pura-pura sih, kok kayaknya dia nggak sakit mental apa-apa yah...

Dan akhirnya gue bilang ke N gini..

"N, gue nggak minta lu ngenalin gue lagi, tapi asal lu tahu aja.. You are still the queen of my heart."

N diam.. Sunyi sekali... Gue teringat masa-masa lalu gue dengan N. Gue dulu sempet gak nyaman dengan kesunyian, namun semenjak bersama N, gue nggak canggung kalau kita pacaran cuman duduk, mata tertutup, dan menikmati detak jam tangan, kicau burung, dan hembusan angin. Ada orang yang suka musik pop, ada yang suka musik rock, tapi menurut gue, musik yang terindah bernama kesunyian, alias nggak ada suara sama sekali. Aneh yah... Penulis emang aneh.

N, kalau lu bisa baca hati gue, lu bakal tahu kalau lu masih pemilik hati gue... Sampai sekarang, sampai besok, bahkan sampai gue mati.


CHAPTER 5 Kala Kebahagiaan Mulai Menyemu

DESEMBER 2006

Gue putus sama R. Dia gak kuat hadapin gue yang sering banget ke penjara buat nemuin si N. Gue gak nyalahin R sih. Any woman in that situation will do the same thing. Dan gue kembali menjomblo, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 10 tahun. Bodo amat. Rasa sayang gue ke N berubah jadi rasa jengkel, kenapa sih N lu nggak mau ngakuin kenal sama gue. Kenapa???

Perasaan gue baik sama lu, gue gak pernah selingkuh. Gue selalu telpon lu, dan gue selalu nawarin buat ngantar lu ke rumah, biarpun selalu lu tolak. Salah gue apa??

But life goes on.... sehambar air, sesunyi pagi. Gue adalah seorang penulis profesional, dan gue nggak akan biarkan seseorang mengambil itu dari gue. Tak seorangpun.

MARET 2007

Gue kasih N hadiah Natal, dan N akhirnya mengakui bahwa dia bener-bener si N yang gue tahu. Dan dia mengajak gue makan di kantin deket penjara (dengan pengawasan polisi tentunya).

Kitapun layaknya pengantin yang baru married, bercanda dengan asyiknya. Gue nggak nanya lagi kenapa N nekat banget membunuh si bule, dan kenapa N sengaja ngelupain gue selama 1 tahun. Sudahlah, yang penting dia udah mau ngenalin gue lagi, dan buat gue, itu udah lebih dari cukup. Lebih dari itu adalah bonus.

N...
If I could write a story
I want this moment to be the end

Dan akhirnya, layaknya sebuah movie, gue propose dia "Please marry me.." N bilang.... "ARE YOU SERIOUS??????"

Gw jawab: "Of course!!!"
Dia jawab: "Kalau lu serious, gue serius juga."

Nostalgia. Nostalgia. N, yang adalah mantan mantan cewek gue, dan sebentar lagi akan jadi istri gue.

JK Randy (28 tahun) menikah dengan N (25 tahun), gue udah bayangin itu yang akan tertulis di kartu undangan gue.



Gue lagi asyik-asyiknya melamun, hingga nggak sadar.... MATA GUE JADI GELAP!!! Dan gue ngerasa ada beberapa tusukan di muka gue!!!!

Gue jatuh nggak sadarkan diri... Dan bangun-bangun gue udah di rumah sakit! Gue nggak tahu ini dimana sampai seorang dokter berbisik ke gue.

"Bapak Randy, bapak tolong sabar ya... Saya dokter Irwan."

"Dokter Irwan, kenapa saya dokter????? Apa yang terjadi dokter?"

"Bapak Randy, anda kenal orang bernama N?"

"Iya dokter, dia kenapa? Saya tadi sama dia."

"Bapak Randy, kadang orang yang paling kita percayai adalah orang yang menghancurkan hidup kita. Dia yang menusuk mata bapak, dan dia hampir saja membunuh bapak kalau saja petugas penjara nggak lihat."

"WHATT?????" Gue melotot gak percaya. Maaf, nggak melotot, karna gue sudah buta.

"Dokter, apakah itu benar?"

"Iya... "

Dan gue pun terpana. Nggak menangis. Boys don't cry. Ya Tuhan, kalau Engkau mau ngasih cobaan, kenapa musti N yang mesti melakukan ini. Kenapa Tuhan?

Dan akupun mendengar Tuhan Yesus berkata "Anakku, Ketika Yudas Iskhariot mengkhianati Aku, Akupun bertanya - Why Must Be Him?"


MEI 2007

Berita tentang N menyebar di hampir semua koran terkenal. Puluhan surat pembaca mengutuk tindakan N yang mereka bilang "nggak punya hati", "gila", "jahanam", "setan", "laknat"...

Dan gue akhirnya tahu, dari koran, kalau N pernah diperkosa 6 orang laki-laki temen baiknya. Nggak sekali, tapi empat kali. Bokapnya yang selalu mengaborsi bayinya tanpa sepengetahuan N (dikasih racun kali biar gugur kandungannya).

Dan semenjak 4 perkosaan itu, N bersumpah... Dia akan BUNUH semua laki-laki yang mau jadi pacar dia, setelah mereka nanya "Please marry me..."

N, gue nggak nyalahin lu atas tindakan lu, tapi kenapa musti gue yang jadi korbannya? Kenapa gue N!!!!!!


CHAPTER 6 (FINAL) N, Ini Gelap Disini

SEPTEMBER 2007

Gue sudah terbiasa dengan kegelapan. Sambil menunggu ada orang berhati mulia yang mau sumbangin retina ke gue.

Dan gue jadi lebih banyak merenung dan berpikir. Apa sih makna hidup ini? Kenapa ada orang yang pendendam kayak N. Kenapa ada orang yang tega memperkosa sahabat sendiri. Kenapa ada bokap yang tega bunuh bayi anaknya tanpa belas kasihan. Kenapa???

Dan kenapa N bisa acting sebegitu bagus seperti malaikat dari surga, ternyata hatinya busuk, sebusuk bangkai. Kenapa N?? Kenapa lu nggak pernah cerita itu ke gue?

Cuman kesunyian yang tahu jawabannya.


OCTOBER 2007

Gue putusin buat ikut kursus hurut braille, itu kursus buat orang buta. Gue masih pingin menulis, dan gue masih pingin menghibur orang-orang yang punya 2 mata, yang punya teman yang baik.

Gue juga masih pingin kesempatan ketemu N. Entah kenapa gue masih pingin ketemu N. Bukan mau balas dendam, gue cuman pingin ketemu dia.


MARET 2008

Buku yang gue tulis sudah terbit, dengan bahasa biasa tentunya, bukan bahasa braille. Ada seseorang yang tertarik dengan buku itu dan menerjemahkan dari bahasa braille ke bahasa indonesia dan inggris.

Hari ini gue dipanggil oleh salah satu toko buku terbesar di Indonesia buat kasih autograph ke orang-orang yang beli buku gue. Laris manis bukunya, 3000 copies terjual di hari pertama. Gue gitu lho penulisnya... haha...

Tapi gue reserve 1 buku yang gue tanda-tanganin sendiri secara khusus. Lalu gue kirim ke penjara di pulau Sulawesi.

Tertulis di dalamnya dengan tulisan tangan gue, hasil kerja keras gue salama 1/2 jam karna gue buta.

N....
I don't know whether you have forgiven yourself,
But you must know this,
I have forgiven you.

Love
Johanes Klein Randy

Wednesday, March 19, 2008

Cerpen: Pedih (chapter 6 - Final)

SEPTEMBER 2007

Gue sudah terbiasa dengan kegelapan. Sambil menunggu ada orang berhati mulia yang mau sumbangin retina ke gue.

Dan gue jadi lebih banyak merenung dan berpikir. Apa sih makna hidup ini? Kenapa ada orang yang pendendam kayak N. Kenapa ada orang yang tega memperkosa sahabat sendiri. Kenapa ada bokap yang tega bunuh bayi anaknya tanpa belas kasihan. Kenapa???

Dan kenapa N bisa acting sebegitu bagus seperti malaikat dari surga, ternyata hatinya busuk, sebusuk bangkai. Kenapa N?? Kenapa lu nggak pernah cerita itu ke gue?

Cuman kesunyian yang tahu jawabannya.


OCTOBER 2007

Gue putusin buat ikut kursus hurut braille, itu kursus buat orang buta. Gue masih pingin menulis, dan gue masih pingin menghibur orang-orang yang punya 2 mata, yang punya teman yang baik.

Gue juga masih pingin kesempatan ketemu N. Entah kenapa gue masih pingin ketemu N. Bukan mau balas dendam, gue cuman pingin ketemu dia.


MARET 2008

Buku yang gue tulis sudah terbit, dengan bahasa biasa tentunya, bukan bahasa braille. Ada seseorang yang tertarik dengan buku itu dan menerjemahkan dari bahasa braille ke bahasa indonesia dan inggris.

Hari ini gue dipanggil oleh salah satu toko buku terbesar di Indonesia buat kasih autograph ke orang-orang yang beli buku gue. Laris manis bukunya, 3000 copies terjual di hari pertama. Gue gitu lho penulisnya... haha...

Tapi gue reserve 1 buku yang gue tanda-tanganin sendiri secara khusus. Lalu gue kirim ke penjara di pulau Sulawesi.

Tertulis di dalamnya dengan tulisan tangan gue, hasil kerja keras gue salama 1/2 jam karna gue buta.

N....
I don't know whether you have forgiven yourself,
But you must know this,
I have forgiven you.

Love
Johanes Klein Randy

Cerpen: Pedih (chapter 5)

DESEMBER 2006

Gue putus sama R. Dia gak kuat hadapin gue yang sering banget ke penjara buat nemuin si N. Gue gak nyalahin R sih. Any woman in that situation will do the same thing. Dan gue kembali menjomblo, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 10 tahun. Bodo amat. Rasa sayang gue ke N berubah jadi rasa jengkel, kenapa sih N lu nggak mau ngakuin kenal sama gue. Kenapa???

Perasaan gue baik sama lu, gue gak pernah selingkuh. Gue selalu telpon lu, dan gue selalu nawarin buat ngantar lu ke rumah, biarpun selalu lu tolak. Salah gue apa??

But life goes on.... sehambar air, sesunyi pagi. Gue adalah seorang penulis profesional, dan gue nggak akan biarkan seseorang mengambil itu dari gue. Tak seorangpun.

MARET 2007

Gue kasih N hadiah Natal, dan N akhirnya mengakui bahwa dia bener-bener si N yang gue tahu. Dan dia mengajak gue makan di kantin deket penjara (dengan pengawasan polisi tentunya).

Kitapun layaknya pengantin yang baru married, bercanda dengan asyiknya. Gue nggak nanya lagi kenapa N nekat banget membunuh si bule, dan kenapa N sengaja ngelupain gue selama 1 tahun. Sudahlah, yang penting dia udah mau ngenalin gue lagi, dan buat gue, itu udah lebih dari cukup. Lebih dari itu adalah bonus.

N...
If I could write a story
I want this moment to be the end

Dan akhirnya, layaknya sebuah movie, gue propose dia "Please marry me.." N bilang.... "ARE YOU SERIOUS??????"

Gw jawab: "Of course!!!"
Dia jawab: "Kalau lu serious, gue serius juga."

Nostalgia. Nostalgia. N, yang adalah mantan mantan cewek gue, dan sebentar lagi akan jadi istri gue.

JK Randy (28 tahun) menikah dengan N (25 tahun), gue udah bayangin itu yang akan tertulis di kartu undangan gue.



Gue lagi asyik-asyiknya melamun, hingga nggak sadar.... MATA GUE JADI GELAP!!! Dan gue ngerasa ada beberapa tusukan di muka gue!!!!

Gue jatuh nggak sadarkan diri... Dan bangun-bangun gue udah di rumah sakit! Gue nggak tahu ini dimana sampai seorang dokter berbisik ke gue.

"Bapak Randy, bapak tolong sabar ya... Saya dokter Irwan."

"Dokter Irwan, kenapa saya dokter????? Apa yang terjadi dokter?"

"Bapak Randy, anda kenal orang bernama N?"

"Iya dokter, dia kenapa? Saya tadi sama dia."

"Bapak Randy, kadang orang yang paling kita percayai adalah orang yang menghancurkan hidup kita. Dia yang menusuk mata bapak, dan dia hampir saja membunuh bapak kalau saja petugas penjara nggak lihat."

"WHATT?????" Gue melotot gak percaya. Maaf, nggak melotot, karna gue sudah buta.

"Dokter, apakah itu benar?"

"Iya... "

Dan gue pun terpana. Nggak menangis. Boys don't cry. Ya Tuhan, kalau Engkau mau ngasih cobaan, kenapa musti N yang mesti melakukan ini. Kenapa Tuhan?


MEI 2007

Berita tentang N menyebar di hampir semua koran terkenal. Puluhan surat pembaca mengutuk tindakan N yang mereka bilang "nggak punya hati", "gila", "jahanam", "setan", "laknat"...

Dan gue akhirnya tahu, dari koran, kalau N pernah diperkosa 6 orang laki-laki temen baiknya. Nggak sekali, tapi empat kali. Bokapnya yang selalu mengaborsi bayinya tanpa sepengetahuan N (dikasih racun kali biar gugur kandungannya).

Dan semenjak 4 perkosaan itu, N bersumpah... Dia akan BUNUH semua laki-laki yang mau jadi pacar dia, setelah mereka nanya "Please marry me..."

N, gue nggak nyalahin lu atas tindakan lu, tapi kenapa musti gue yang jadi korbannya? Kenapa gue N!!!!!!